Ass Wr WB
PERHATIAN SEBELUMNYA, bahwa saya mengirim pengumuman ini atas inisiatif sendiri dan bukan karena permintaan korban, karena saya merasa bertanggung jawab selaku saksi.
Beberapa waktu lalu ketika ITB dilanda mati lampu/listrik di sebagian wilayah kampus(20 agustus?), terjadi kasus dimana motor Pak Q (dari salah satu biro yang mengurus listrik ITB) dijatuhkan/banting ke konblok sampai rusak.
Berikut kronologisnya.
Pada hari itu, 2 orang pegawai biro (pak Q dan temannya) melakukan tugas utk memperbaiki kelistrikan yang rusak di gardu listrik dekat kompleks TI-MA-AS dan Kantin Barat Laut (KBL) Mereka memarkirkan motornya di dekat gardu tersebut.
Rupanya motor tersebut menghalangi sebuah mobil yang akan parkir di wilayah parkir dekat gardu. 2 orang turun dari mobil itu, seorang bapak2(dari kursi supir/driver) dan ibu2(dari kursi penumpang depan). Bapak2 tersebut lalu memindahkan 2 motor milik pegawai secara paksa. 1 motor merah digeser secara paksa menyamping, sedangkan motor milik pak Q digeser sampai dibanting keras! Hal ini menyebabkan motor tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah (beberapa bagian berbentuk ring patah menjadi 2, leher motor rusak, beberapa instrumen/panel di sisi kiri motor rusak).
Lalu pelaku dan ibu2 tersebut menuju arah lingkungan gedung TI-MA-AS.
Saya selaku saksi terkejut, dan dengan bodohnya lupa mencatat secara detil ciri mobil dan pelaku. Baru ketika saya ingin melihatnya secara detil, mobil pelaku sudah tidak ada.
Saya berkeinginan mencari pelakunya, namun setelah mencari secara "manual" (bertanya ke TU-tata usaha MA, AS, TI), tidak menemukan hasil.
Dengan ini saya memberitahukan bahwa supaya pelaku atau orang yang mengetahui kejadian ini dan pelakunya, supaya menyelesaikan urusan inidengan korban (Bapak Q).
Ciri2 Pelaku :
-Bapak2,kira2 berusia 20-30 tahunan,berkacamata, berambut hitam pendek
-(yang bersama pelaku)Ibu2 (umur tidak jelas karena tidak sempat melihat wajah), berambut pendek, ketika itu memakai semacam rompi tanpa lengan
Ciri mobil :
-Semacam jip/hardtop, lebih besar dari Escudo/Jimny
-Warna gelap, roda besar
Saya memantau parkiran tempat pelaku memarkirkan mobilnya, tapi saya belum bisa memastikan apakah mobil tersebut milik sang pelaku atau ibu2 yang duduk di samping pelaku.
Sekali lagi, saya minta pelaku mengakui perbuatannya, atau orang yang mengetahui perbuatan kejahatan ini supaya tidak menutupi perbuatan pelaku.
Alasan :
1. Tidaklah etis bagi seorang akademisi (asumsi pelakunya adalah seorang dosen/akademisi, mengingat mobil tersebut bisa parkir di dalam kampus dalam jam kerja/kantor/kuliah) utk melakukan perbuatan anarkis karena sebuah perkara kecil (motor menghalangi parkir mobil).
2. Korban adalah seorang pegawai pengurus kelistrikan, tentu bukan org berpunya, bedakan pelaku yang menaiki mobil jenis hardtop (tentunya orang berpunya).
3. Menurut Pak Q, motor yang dirusak adalah MOTOR MILIK ITB. Berarti orang tersebut telah merusak aset ITB.
4. Jangan sampai imej terbentuk bahwa orang ITB adalah AHLI TEORI YANG TIDAK BISA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERBUATANNYA SENDIRI!
Kepada yang merasa melakukannya atau yang mengetahui pelakunya, supaya menghubungi saya Enrico Aryaguna (PN'04) di:
toukairin354@gmail.com
toukairin354@students.itb.ac.id
SEBARKAN INI KE MILIS2 KOMUNITAS DOSEN2/CIVITAS AKADEMIKA ITB (terutama yang berada di lingkungan TI-AS-MA). DITEGASKAN, YANG DICARI ADALAH PELAKU (SI BAPAK2) DAN IBU2 YANG BERSAMANYA WAKTU ITU (KARENA MELINDUNGI PERBUATAN PELAKU).
Terimakasih atas bantuannya.
salam,
rico
ps: titpan dari rico minta disebarin.
PERHATIAN SEBELUMNYA, bahwa saya mengirim pengumuman ini atas inisiatif sendiri dan bukan karena permintaan korban, karena saya merasa bertanggung jawab selaku saksi.
Beberapa waktu lalu ketika ITB dilanda mati lampu/listrik di sebagian wilayah kampus(20 agustus?), terjadi kasus dimana motor Pak Q (dari salah satu biro yang mengurus listrik ITB) dijatuhkan/banting ke konblok sampai rusak.
Berikut kronologisnya.
Pada hari itu, 2 orang pegawai biro (pak Q dan temannya) melakukan tugas utk memperbaiki kelistrikan yang rusak di gardu listrik dekat kompleks TI-MA-AS dan Kantin Barat Laut (KBL) Mereka memarkirkan motornya di dekat gardu tersebut.
Rupanya motor tersebut menghalangi sebuah mobil yang akan parkir di wilayah parkir dekat gardu. 2 orang turun dari mobil itu, seorang bapak2(dari kursi supir/driver) dan ibu2(dari kursi penumpang depan). Bapak2 tersebut lalu memindahkan 2 motor milik pegawai secara paksa. 1 motor merah digeser secara paksa menyamping, sedangkan motor milik pak Q digeser sampai dibanting keras! Hal ini menyebabkan motor tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah (beberapa bagian berbentuk ring patah menjadi 2, leher motor rusak, beberapa instrumen/panel di sisi kiri motor rusak).
Lalu pelaku dan ibu2 tersebut menuju arah lingkungan gedung TI-MA-AS.
Saya selaku saksi terkejut, dan dengan bodohnya lupa mencatat secara detil ciri mobil dan pelaku. Baru ketika saya ingin melihatnya secara detil, mobil pelaku sudah tidak ada.
Saya berkeinginan mencari pelakunya, namun setelah mencari secara "manual" (bertanya ke TU-tata usaha MA, AS, TI), tidak menemukan hasil.
Dengan ini saya memberitahukan bahwa supaya pelaku atau orang yang mengetahui kejadian ini dan pelakunya, supaya menyelesaikan urusan inidengan korban (Bapak Q).
Ciri2 Pelaku :
-Bapak2,kira2 berusia 20-30 tahunan,berkacamata, berambut hitam pendek
-(yang bersama pelaku)Ibu2 (umur tidak jelas karena tidak sempat melihat wajah), berambut pendek, ketika itu memakai semacam rompi tanpa lengan
Ciri mobil :
-Semacam jip/hardtop, lebih besar dari Escudo/Jimny
-Warna gelap, roda besar
Saya memantau parkiran tempat pelaku memarkirkan mobilnya, tapi saya belum bisa memastikan apakah mobil tersebut milik sang pelaku atau ibu2 yang duduk di samping pelaku.
Sekali lagi, saya minta pelaku mengakui perbuatannya, atau orang yang mengetahui perbuatan kejahatan ini supaya tidak menutupi perbuatan pelaku.
Alasan :
1. Tidaklah etis bagi seorang akademisi (asumsi pelakunya adalah seorang dosen/akademisi, mengingat mobil tersebut bisa parkir di dalam kampus dalam jam kerja/kantor/kuliah) utk melakukan perbuatan anarkis karena sebuah perkara kecil (motor menghalangi parkir mobil).
2. Korban adalah seorang pegawai pengurus kelistrikan, tentu bukan org berpunya, bedakan pelaku yang menaiki mobil jenis hardtop (tentunya orang berpunya).
3. Menurut Pak Q, motor yang dirusak adalah MOTOR MILIK ITB. Berarti orang tersebut telah merusak aset ITB.
4. Jangan sampai imej terbentuk bahwa orang ITB adalah AHLI TEORI YANG TIDAK BISA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERBUATANNYA SENDIRI!
Kepada yang merasa melakukannya atau yang mengetahui pelakunya, supaya menghubungi saya Enrico Aryaguna (PN'04) di:
toukairin354@gmail.com
toukairin354@students.itb.ac.id
SEBARKAN INI KE MILIS2 KOMUNITAS DOSEN2/CIVITAS AKADEMIKA ITB (terutama yang berada di lingkungan TI-AS-MA). DITEGASKAN, YANG DICARI ADALAH PELAKU (SI BAPAK2) DAN IBU2 YANG BERSAMANYA WAKTU ITU (KARENA MELINDUNGI PERBUATAN PELAKU).
Terimakasih atas bantuannya.
salam,
rico
ps: titpan dari rico minta disebarin.
1 comment:
masak gak bisa dapet???
Post a Comment