Monday, January 29, 2007

V for Vendeta




Menunggu rampokan celebes belum terbit edisi bahasa indonesianya jadilah daku membeli V for Vendeta. Novel grafis ini aslinya terbitan tahun 80an. Di Indonesia baru diterjemahkan sama gramedia. Novel grafis ini juga di filmkan dengan judul yang sama. Cerita buku ini mengenai V yang berusaha meruntuhkan fasisme di Inggris. Latar cerita adalah ketika jaman perang dingin ketika inggris menghapus semua arsenal nuklir dinegaranya. Sebagai konsekuensinya Inggris tidak terkena kebijakan mutual detruction atau second strike. Mutual destruction adalah sebuah strategi dimana USSR dan AS membuat beberapa rudal nuklir yang otomatis meluncur ke kota lawan apabila lawan meluncurkan rudal balistiknya. Karena inggris menghapus arsenal nuklirnya maka dia selamat dari kehancuran. Ada kehancuran tapi ga terlalu parah dibandingkan yang lain. Fasisme bangkit sesudah perang nuklir ini. Semua gay, lesbian, orang asia dan masyarakat minoritas dibasmi. Kehidupan masyarakat dikontrol dan dan diawasi. Kayak didalan novel 1984 G Orwell.

Awal cerita tentang pembunuhan dan peledakan gedung parlemen yang dilakukan oleh V. Lalu beberapa orang penting dibunuh. Prothero yang berperan sebagai corong fasis di buat jadi gila. Sasaran V pada awal adalah mereka yang dulu bekerja di kamp pemusahan Larkhill. Yang seru dokter yang membuat V sebagai bahan percobaannya menjadi satu-satunya orang yang melihat wajah dibalik topeng V. Sayang kalo di filmnya ga ada adegan ini. Adegan bagus karena si korban tau dan sadar bahwa pembunuhnya bakal datang dan sudah siap untuk melepaskan nyawanya. Kata-kata dia ke V juga bagus. Dokter itu berbicara ke V bahwa di Amerika ada percobaan ke tahanan. Tahanan itu diminta menekan tombol setrum yang akan menyetrum tahanan di ruang penyikasaan sebelahnya. Ruangan penyikasaan sebenarnya palsu dan jeritannya yang timbul dari 'pijitan tombol' hanya bohongan. Nah tenyata 80% tahanan menikmati proses menyiksa itu dan tetap menytrum walaupun "orang yang disiksa" telah "mati". Dokter itu bilang dia seperti sebagian besar tahanan itu.

V ternyata bukan hanya balas dendam dia berniat merobohkan fasisme. Dia melumpuhakan alat-alat pemeritahan. Televisi dan radio dia sabotase. Dia meledakkan beberpa tempat lagi. Dia mensabotase siaran TV. Mematikan kamera pengawas yang ada dimana-mana. Kerusuhan akhirnya meledak. Pemimpin akhirnya berhasil dibunuh oleh seseorang. V sendiri akhirnya di tembak oleh Mr Finch. Tapi peran V digantikan oleh wanita yang dia selamatkan dibagian awal cerita.

Kata-kata V yang keren tuh begini: "tidak penting siapa dibalik topeng ini. lebih penting ide nya" atau " yau can't stop an idea behind this mask"


di muntahkan oleh sawung@psik-itb.org

1 comment:

Ventri said...

it's one good movie. kata2nya.. quotes... great. u may kill the body but the idea will remains.. sumthin like that...