Dilema euy.
Impor beras atau enggak ya.
Impor menghancuran petani dalam negeri.
Ga impor kelaparan dan harganya bikin banyak yang menjerit-jerit.
Mana yang mesti dipilih?
Semua pilihan harus dipertimbangkan berdasrkan data-data yang valid.
jangan sembarangan memilih dengan data yang acakadul.
Ga mau mengimpor beras dengan alasan stok mencukupi padahal data luas sawah ga valid lagi (bocoran dari orang IPB temennya pak mentri). Eh pas bayak gagal panen dan stok kurang kelimpungan.
Hayo benahi data jadi semua keputusan berdasr data yang valid dan bisa mempertanggung jawabkan ke khalayak.
Kalau dalam kondisi darurat terncam kelaparan memang harus dilakukan ga perlu gengsi mengimpor. Kalau tidak dalam kondisi darurat ya jangan mengimpor. Pertanyaannya sekrang sudah darurat atau belum? Ayo bapak-bapak yang pegang data kasih liat datanya.
--
Seperti tanah, walaupun subur, ia takkan bisa produktif tanpa penyemaian. Demikian juga pikiran, tanpa budaya takkan pernah menghasilkan buah yang berkualitas. Seneca
No comments:
Post a Comment