Sunday, August 06, 2006

antologi sawung jabo

kini kami berkumpul
esok kami berpencar
berbicara tentang kehidupan
berbicara tentang kebudayaan
berbicara tentang ombak lautan
berbicara tentang bintang di langit

kami berbicara tentang Tuhan
berbicara tentang kesejatian
tentang apa saja

malam boleh berlalu
gelap boleh menghadang
disini kami tetap berdiri
disini kami tetap berpikir
disini kami tetap berjaga
disini kami tetap waspada

disini kami membuka mata
disini kami slalu mencari
kesejatian diri

seperti elang kami melayang
seperti air kami mengalir
seperti mentari kami berputar
seperti gunung kami merenung

di lingkaran kami berpandangan
di lingkaran kami mengucapkan
aku cinta padamu
aku cinta padamu
lingkaran - sawung jabo

Tanggal 30 agustus kemarin nonton sawung jabo di Rumah Nusantara. Nontonnya bersama hana dan gita. Sudah setaun runus ga ada acara katnaya ini acara terkhir mereka. Sedih jug akalo misalnya ini acara terakhir di Rumah Nusantara. Yan nonton ramia sekali malam tersebut, hampir semua sebuman bandung menonton, ada pak Isahadi SK juga. Beruntung di bandung gratis, di jakrta bayar Rp 50.000,-. Gile yang main para jenius euy. ada insisiri, totok tewel, mukti-mukti, dll. Lagu-lagu yang dibawain bagus banget baik lirik maupun aransemennya. Anak wayang salah satunya :
Mengembara memahami makna cinta
mengurai kata di lautan jiwa

di hadapanmu aku tak bisa berdusta
mencintaimu adalah mencintai hidup

Anak wayang di ambang gamang
berlayar di samudera telanjang
membawa api menjelajahi cakrawala
dimana air mata bukan lagi duka
hela la la hela la la hela la la

Merindukanmu di saat hilang arah
memelukmu lalu meninggalkanmu
aku sudah basah, aku sudah pasrah
mencintaimu adalah mencintai hidup

Aku bukan sedang berduka
aku sedang menghadapi cinta
aku sedang menghadapi prahara
dimana air mata bukan lagi duka

Ada banyak lagu lain. Bonkar ini bikin yang nonton ikut nyayi juga dan memang bener-bener lagu yang merakyat:

kalau cinta sudah dibuang,
jangan harap keadilan akan datang,
kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan,


o, o, ya o, ya o, ya bongkar

sabar, sabar, sabar dan tunggu,
itu jawaban yang kami terima,
ternyata kita harus ke jalan,
robohkan setan yang berdiri mengangkang...

Penindasan serta kesewenang-wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan jangan di teruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan
Di jalan kami sandarkan cita-cita
Sebab dirumah tiada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta


Lagu bongkarnya diaransemen ulang dengna indahnya. terakhir lagu lingkaran. Lalau ada tambahan atas permintaan penonton 'Hio' dan semuanya menari dan menyanyi....

No comments: