Wednesday, November 30, 2005

Festival kebudayaan indonesia IV

STSI Bandung menyelenggarakan fetival kebudayaan indonesia dari tangggal 24-27 november 2005. Pesertanya dari 6 perguruan tinggi seni di indonesia. Gue nonton beberapa pertunjukannya dan beberapa pameran.

Pertunjukan yang gua tonton antara lain "tarian jiwa nyanyian surga". Pertunjukan ini dimainkan oleh STSI padang panjang. Mereka membawa seorang tetua adat bernama pangeh dalam pementasan ini. Dia seorang tetua dari suku mentawai. Pak pangeh memakai pakaian tradisional mentawai, terlihat jelas rajah-rajah ditubuhnya. Bagus euy rajah di tubuhnya, terlihat banget nuansa magisnya. Dalam pertunjukannya dia membacakan mantera-mantera sambil membawa ayam hitam. Ngeri euy ngeliatnya. Dalam pertunjukan ini terasa banget nuansa magisnya.

STSI Surakrata membuat workshop membuat keris di pelataran STSI buah batu. Disana diperlihatkan bagaimana membuat keris. Kalo mau coba boleh juga. Pembuatan keris melibatkan arsenik jadi harus hati-hati. Selain itu mereka juga membawakan tarian manuksma. Tarian ini menceritakan kisah mahabrata. Setting panggungnya jempolan euy. Wajarlah settingnya bagus soalnya dari STSI kalo jelek malu-maluin aja. Ada bagian pertunjukan yang paling menarik dari anak-anak surakarata ini yaitu permainan layar yang putih yang menjadi bagin adari pertunjukan. Layar itu bisa diolah menjadi beberpa bentuk yang menakjubkan, bahkan gue diakhir pertunjukan sempet terkejut dengan permainana layar mereka yang bisa "menghilangkan" sang penari. Dikdik anak stsi yang ada disebalah gue juga terkejut dengan hilangnya penari tersebut.

Di sekitar GK Sunan Ambu ada juga pameran. Ada lukisan dan berbagai karya seni lain yang dipasang. Karya yang berkesan buat gue: lukisan kurusetra dari STKW surabaya ( detailnya bagus), Poster ozone dari Isi jogja ( kreatif) dan Patung pengemis yang sedang makan di depan mc D dari ISI jogja kreatif, simple dan dalem banget).

Malem penutupannya ada pertunjukan longser. Gile man yang nonton penuh banget. Nona A ternyata sampe ga bisa masuk saking penuhnya, ini gue taunya dua hari kemudian. Gue nonton penutupan bareng dua orang gadis hanna adn gitaditya . Entah kenapa Hanna murung terus. Mereka berdua sebenernya agak-agak roaming sewaktu menonton karena beberapa dialog kadang menggunakan bahasa sunda. Gita terkesan sama sayapnya bidadari yang keren itu.

Pamerana senidi muntahkan oleh sawung@psik-itb.org

No comments: