Wednesday, November 24, 2004

Berdiri Diatas Garis

Mahasiswa sebenarnya berada dalam perbatasan di masyarakat. Mahasiswa dianggap sebagai manusia setengah dewasa. Mahasiswa dilihat dari sudut usia dianggap manusia dewasa tetapi dalam masyarakat kita mahasiswa masih dianggap belum dewasa. Aggapan mahasiswa disini adalah mahasiswa starta satu. Mahasiswa dinggap oleh masyrakat sebagi agen perubahan. Dianggap agen perubahan karena mahasiswa terutama yang menentukan kemana nasib bangsa ini sebenarnya. Mahasiswa adalah masa depan bangsa.

Kmapus adalah habitat dimana mahasiswa berproses. Disisni mahasiswa di tempadan dolah menjadi manusia dewasa. Disini mahasiswa memperoleh berbagai macam ilmu. Dari mulai teknologi, sains sampai dengan budaya. Didalm kampus semua nya berkembang. Kampus adalah no man land kalau diistilahkan dalam perang. Daerah tak bertuan dimana tak ada idiologi yang dialarang daerah dimana semuanya bisa masuk kedalamnya. Dikampus semuanya bisa dibahas tidak ada istilah terlarang atau tabu.

Selama orde baru kampus dianggap sebagai daerah yang netral. Waktu itu terjadi resistensi terhadap semua elit masuk kedalam kampus. Kenapa timbul penolakan? Waktu itu dianggap semua elite adalah alat dari rezim jadi mereka di tolak masuk ke dalam kampus. Kedatangan mereka ke dalam kampus waktu itu dianggap symbol pendudukan kampus oleh rezim. Bila mereka berhasil masuk ke kampus berarti kampus tidak bebas lagi Kita bisa lihat waktu itu kedatangan suharto ke suatu tempat berarti suharto telah menguasai tempat tersebut. Jadi pada waktu tersebut terjadi penolakan yang sangat keras bila ada pejabat yang masuk kampus.

Kita melihat ke masa sekarang. Saat ini paradigma sudah berubah. Saaat ini yang memerintah sudah berubah walupun kondisi pemerintahan saat ini relative tidak mengalami perubahan. Saat ini ketika penguasa dating ke dalm kampus bukan berarti mereka di dukung oleh mahasiswa, bukan berate kampus telah mereka ‘duduki’. Saat ini masyarakat sudah lebih bebas dan lebih terbuka, bukan saat kampus menolak hadirnya elit politik masuk ke dalam kampus. Ada yang lebih substantive yang perlu di tolak ketika elite masuk kampus yaitu jangan sampai ketika mereka masuk kampus mereka tidak melakukan dialog dengan civitas kampus atau mereka masuk kedalam kampus hanya sekedar basa-basi saja dan beramah-tamah saja.

Kembali ke posisi mahasiswa saat ini. Mahasiswa dianggap netral. Apa yang dinggap netral? Diangap netral berarti mahasiswa tidak berpihak kemana-mana. Mahasiswa harunya bberpihak kepadan kebenaran universal. Nah, netralitas didini bukan berarti tidak bersikap. Mahasiswa harus bersikap tetapi tidak berpihak. Ini penting agar mahasiswa tidak dianggap partisan salah satu piahak atau dianggap mahasiswa tidak peduli. Kita harus mengambila sikap terhadap keadaan yang terjadi di masyarakat karena mahasiswalah yang paling dianggap netral. Ketika kondisi kacau maka kita harus bersikap seperti yang di katakana oleh filusuf dante ‘ Siapa yang mengambil sikap Netral ditengah kekacauan akan menempati neraka terdalam’.

1 comment:

ikram said...

Di tengah perang, netral beda tipis sama munafik -cari selamat.

Gitu nggak sih..

Btw kampus dianggap netral kan gara2 NKK/BKK. Nggak boleh berpolitik. Jadi NKK/BKK ada manfaatnya juga ya.

Gitu nggak sih..