Thursday, February 21, 2008

East Timor

Kekerasan bersenjata kembali menyeruak di Timor Leste. Perdana Mentri dan Presiden Timor leste ditembak. Pimpinan pemberontak Reinado ditembak mati. Banyak misteri yang terjadi dalam pritistiwa ini. Kemana pasukan keamanan internasional sehingga Reinado bisa masuk dengan mudah? Apa tujuan dari penembakan itu? Siapa yang menembak lebih dulu? Dan masih banyak pertanyaan lain.
Pristiwa tersebut merupakan pristiwa terakhir dari rangkaian kekerasan yang dipicu oleh ketidakadilan di tubuh angkatan bersenjata. Angkatan bersenjata Timor Leste penuh dikriminasi. Kubu Timur memperoleh perlakuan istimewa. Kenaikan pangkat didasarkan pada kubu mana orang tersebut berasal bukan berdasarkan kecakapan. Hal ini menimbulkan perselisihan ditubuh angkatan bersenjata timor leste. Taur Matan Ruak ketika krisi awal bukannya menjelaskan alasan-alasan kenaikan pangkat dan pembagian komando malah memecat tentara dari kubu barat. Ini memicu kemarahan tentara yang dipecat.
Problem yang dialami Timor Leste sekarang sebenarnya juga dialami oleh RI sesudah pengakuan kedaulatan. Tentara yang tadinya gerilyawan berubah menjadi tentara yang lebih mapan dan terstruktur. Struktur gerilyawan berbeda dengan struktur tentara dalam negara berdaulat. Ketidakmampuan petinggi militer Timor Leste mengakibatkan kekacauan yang terjadi sekarang. Apalagi ditambah sebagain besar tentara Timor Leste bukan tentara yang sekolah, ini menjadi persoalan dalam membangun hierarki militer.

di muntahkan oleh sawung@psik-itb.org

No comments: