Thursday, October 25, 2007

Kritik dan anti-kritk




Temen saya jadi panas begitu baca www.kritik-itb.com. Dia jadi panas begitu mendengar kabar setiap dosen ITB dikirimi surat kalang ke rumahnya masing-masing via pos. Isi surat tersebut seperti yang saya cantumkan di situs tersebut, dapet suratnya setelah susah payah mencarinya lewat mesin pencari. Gila juaga tuh yang mengirimkan surat kaleng. Dia mengirimkan ke semua dosen itb yang jumlahnya sekitar 1100 orang via pos dengna ongkos kalo ga slah Rp1500,-. Surat dan amplop yang dikirim kabarnya di print glossy. Niat sekali yang menirim itu surat.
Isi suratnya biasa-biasa saja. Biasa terjadi di indonesia maksudnya :D. Dan seperti kebiasaan di Indonesia sebagian orang biasanya menyerang si penulisnya yang anonim. Kalo saya sih memilih meliahat apa yang ditulisnya. Selidiki dulu kebenaran apa yang dia tulis. Ini Indonesia lho. Di Indonesia keberadaan peniup peluit (whisleblower) ga dihargai. Liaht saja RUU perlindungan saksi yang ga selesai-selesai. Sudah banyak temen-teman saya yang jadi bermasalah ketika meniup peluit maklum Indonesia.
Teman saya panas pula ketika membaca sebuah kritik. Padahal kalu kita ingin maju kita harus memperoleh kritik. Sepahit apaupun itu kritik harus diterima. Ingat kapitalisme tidak akan bertahan selama ini jika tidak menerima kritik. Menurut guru-guru saya kapitalisme bahkan sengaja membayar orang untuk membuat teori yang bertentangan atau bahkan mengkritik kapitalisme. Lihat kapitalisme Adam Smith dengan kapitalisme sekarang beda jauh sekali bukan. Kalo haji pidi baiq pernah bilang kurang lebih begini" kalo teman salah kita omelin atau kita maki-maki itu tandanya masih berteman, kalo sudah musuh sih cuekin aja malah kita sukurin".


ps: gambar dari si indro. Si indro bilang dapet dari situsnya pak waskita

di muntahkan oleh sawung@psik-itb.org

1 comment:

Anonymous said...

siapa sih yg mbuat?