Saturday, December 31, 2005

tsunami

"kekasihku di jalan ada jumpa dan sua kembali. Tetapi kita berjalan sendiri-sendiri. Ku bawa raga ku menempuh kemegahan Suluk, dan kamulah tembang laras Suluk itu. Kau mengira aku pergi, padahal aku mengembara dalam dirimu"

Setahun yang lalu tsunami melanda aceh. Seluruh dunia terkesima oleh hebatnya bencana. Tangan-tangan terulur untuk membantu. Saya bersama teman-teman di ITB juga ikut membantu. Mengumpulkan pakaian, obat, makanan dan uang. Kami juga mengirimkan orang kesana. Cukup sukseslah teman-teman ITB. Kami melaksanakan apa yang kami katakan, tidak berjanji kosong.

Melihat kondisi rakyat diaceh sungguh miris. Psikologi mereka rusak bukan karena tsunami tetapi terutama karena perang. Tramu mereka akan perng membuat rakyat aceh tidak percaya dengan orang asing. Dengan tsunami sebenarnya suatu momentum untuk merubah masyarakat aceh. Membuka cakrawala berpikir mereka. Akankah momentum ini bakal dilewatkan begitu saja?
di muntahkan oleh sawung@psik-itb.org

No comments: